Rindu Hujan di Langit Madinah

Di tanah suci yang memeluk doa,
Madinah, kota cahaya yang meneduhkan jiwa.
Langitnya biru menyapa pagi,
Namun rindu hujan di hati tak kunjung pergi.

Wahai awan yang menggantung megah,
Bawalah rintik rahmat yang indah.
Setetes demi setetes menyentuh tanah,
Menyapa hati yang merindu tenang.

Hujan di Madinah, bukan sekadar air,
Ia hadir seperti doa yang mengalir.
Membasuh debu, menyejukkan raga,
Menjadi pengingat cinta yang Maha Kuasa.

Di bawah langit yang menawan hati,
Rindu ini berpadu dengan janji suci.
Untuk kembali menyusuri jalan-Nya,
Menjejak langkah menuju cinta-Nya.

Hujan, datanglah walau sejenak,
Basahi hati yang rindu terhenyak.
Agar setiap tetes menjadi saksi,
Cinta abadi di kota Nabi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *