Oleh:
Pradipta Kanahaya M.K
Universitas Muhammadiyah Malang
Masyarakat sebagian besar nemiliki alat elektronik yang terhubung dengan internet biasa disebut dengan handphone, laptop, tablet, dan lain-lain. Alat elektronik tersebut biasanya digunakan untuk telekomunikasi serta mencari beberapa informasi dengan mudah, namun disamping itu penggunaan alat elektronik dapat berdampak positif ataupun negatif tergantung oleh masing-masing individu pada penggunaan alat tersebut. Penggunaan alat itu pasti akan selalu berhubungan dengan media internet. Maka dari itu pasti terdapat efek terhadap kita pengguna alat elektronik itu, namun yang paling sering kita temui yaitu cyberbullying
Cyberbullying merupakan perilaku bullying yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital. Contoh spesifiknya adalah mengirimkan pesan atau komentar yang menyinggung di media sosial, menyebarkan informasi palsu atau berbahaya di grup online, atau bahkan memanipulasi foto atau video untuk mempermalukan seseorang di depan umum. Misalnya, seorang remaja bisa menjadi korban jika teman sekelasnya memposting gambar memalukan dengan teks yang menghina di platform populer seperti Instagram atau TikTok, dan dibagikan secara luas tanpa persetujuan korban. Karena ini adalah penindasan digital, dampak penindasan maya bisa jauh lebih luas dibandingkan penindasan di dunia nyata. Informasi yang diunggah secara online dapat menyebar dengan cepat dan sangat sulit untuk dihapus atau dihilangkan. Penindasan siber mempunyai banyak bentuk, termasuk: Contoh: pencemaran nama baik secara online, menyebarkan berita palsu, ancaman online, memposting foto atau video yang memalukan di media sosial, dll. Oleh karena itu, sebagai pengguna setia internet, Anda harus bijak dalam menjelajahi dunia internet.
Cyberbullying juga terdapat banyak bentuk-bentuknya yaitu pencemaran nama baik online, penyebaran hoax, ancaman seseorang secara online, memosting gambar atau video yang memalukan di medsos, dan lain-lain. ketika hal tersebut terjadi maka akan sangat berdampak buruk pada masa depan seseorang yang terkena dampak negatif dari cyberbullying, seperti ketika korban sedang melamar kerja atau ingin memasuki suatu instansi, ketika namanya sudah terlanjur jelek di media sosial atau bahkan viral karena tuduhan palsu, maka untuk mengembalikkan keadaan seperti semula yang baik-baik saja akan sungguh sulit.
Terdapat beberapa faktor dengan terjadinya cyberbullying, namun yang paling sering terlibat yaitu dikarenakan masalah pribadi dan kebosanan, yang pertama jika masalah pribadi dapat terjerumus ke dunia internet, maka efeknya akan sangat fatal karena bisa merusak hidup seseorang hanya dengan mengirim hoax mengenai siapa yang terlibat dalam permasalahan pribadi seperti pencemaran nama baik, mengirim video pribadi, dan kritikan negatif terhadap seseorang itu, mengancam seseorang, dan lain-lain. Dengan itu media sosial sungguh berdampak buruk pada korban cyberbullying. Selain masalah pribadi, terdapat faktor lain mengapa terjadi cyberbullying seperti bosan, media sosial adalah platform yang cukup luas untuk berinteraksi melalui internet, sehingga banyak orang menggunakan media sosial untuk personal branding, mengirim foto, mengirim video, dan tentu bisa bertukar cerita melalui online. Maka hal yang patut disorot yaitu ketika kita bebas untuk menggunakan media sosial untuk mengekspresikan diri kita, maka kita harus siap untuk ada orang lain yang menjelekkan nama kita atau mengkritik negatif tentang apa yang kita kirim atau upload di media sosial. Walaupun yang kita upload tidak merugikan orang lain, namun pasti ada pengguna media sosial yang lain akan membuat buruk ke kita, dan kebanyakan pengguna media sosial yang lain melakukan itu karena bosan.
Tentu dengan adanya cyberbullying terdapat dampak negatif yang dialami oleh korban, banyak korban yang terkena cyberbullying adalah remaja sehingga pengaruh cyberbullying itu sangat berdampak pada mental seseorang, dampak-dampaknya kurang lebih seperti kecemasan yang berlebihan, depresi, rendahnya harga diri, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk kita memahami bagaimana dampak cyberbullying sangat berpengaruh pada Kesehatan mental remaja, selain berdampak pada mental health, dampak lain yang tidak kalah penting yaitu pada masalah sosial remaja, karena ketika terkena masalah mental health maka lama kelamaan akan terjerumus ke sosial yang buruk karena mungkin malu ketika bersosial, semisal awalnya akan merasa rendah diri dan tidak percaya diri berkat dampak negatif cyberbullying, jika seseorang sudah terlanjur terkena pada kesehatan mentalnya maka sebaiknya menjauh dari media sosial dengan cara berhenti membaca kritikan negatif serta menjauhi konten konten media sosial yang dapat memperparah emosi buruk kita seperti konten yang dapat mendorong emosi kita yang sedih dan membuat overthinking atau berpikir negatif karena konten itu, selain itu ketika dampaknya sudah sangat parah pada kesehatan mental pada dirinya sendiri, alangkah baiknya mencari seseorang professional yang dapat mengatasi permasalahan tersebut seperti orang yang anda percayai dan konselor yang ahli dalam permasalahan psikologis, konselor dapat berperan sebagai pendengar yang empatik dan dapat menyediakan strategi untuk membantu kliennya dalam menghadapi permasalahan kesehatan mental karena cyberbullying.
Dari penjelasan diatas dapat kita ambil pahami lagi bahwa cyberbullying pada remaja itu merupakan fenoma yang sangat berdampak serius pada kesehatan mental dan sosial mereka. Korban akan mengalami beberapa tekanan emosional seperti stress, depresi,kecemasan, dan lain-lain. Selain itu juga, mereka akan menghadapi kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi sosial, merasa terisolasi, atau bahkan sulit untuk membangun hubungan yang sehat. Untuk mencegah dan mengurangi dari dampak cyberbullying, diperlukan pemahaman atau edukasi mengenai penggunaan teknologi yang bijak dan sehat. Upaya itu sangat penting untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi remaja
Referensi
Ningrum, F. S., & Amna, Z. (2020). Cyberbullying Victimization dan Kesehatan Mental pada Remaja. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 5(1), 35. https://doi.org/10.20473/jpkm.v5i12020.35-48
Ni’mah, S. A. (2023). PENGARUH CYBERBULLYING PADA KESEHATAN MENTAL REMAJA. Prosiding Seminar Sastra Budaya Dan Bahasa (SEBAYA), 3, 329–338. https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/sebaya/article/view/7002