Oleh:
Najwa Fadila Rahmadani
Universitas Muhammadiyah Malang
Masa transisi dari sekolah menengah ke dunia perkuliahan membawa banyak perubahan, termasuk tanggung jawabnya yang lebih besar, lingkungan yang lebih kompleks, serta kesiapan untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang ada di kampus.Proses penyesuaian sosial menjadi tantangan utama bagi mahasiswa baru karena mereka harus membangun hubungan baru, memahami dinamika sosial, dan menemukan tempat dalam suatu komunitas di kampus. Dukungan orang terdekat seperti keluarga, teman, dan pasangan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mahasiswa baru dalam proses penyesuaian sosial mereka. Sebab, dalam dunia awal perkuliahan, mahasiswa baru cenderung akan mengalami banyak ketakutan dan kecemasan dalam proses penyesuaiannya. Ketika memasuki fase ini, mahasiswa sering kali harus menghadapi banyak perubahan, mulai dari rutinitas akademis yang berbeda hingga interaksi sosial yang baru. Banyak di antaranya karena kurangnya dukungan oleh orang terdekat saat mereka melewati masa itu. Kehadiran mereka akan memberikan rasa aman dan rasa nyaman yang diperlukan saat menghadapi lingkungan baru yang terasa asing. Pada artikel ini, akan dijelaskan mengenai pentingnya dukungan orang terdekat terhadap penyesaian sosial mahasiswa baru. Penyesuaian sosial adalah proses adaptasi individu dengan lingkungan sekitar dan interaksi antar manusia. Hal ini mencakup upaya untuk memahami, menyesuaikan diri, dan bertindak. Dalam konteks mahasiswa baru, penyesuaian sosial berarti kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus yang baru, serta dalam membangun hubungan dengan teman, dosen, dan orang di sekitar. Penyesuaian sosial juga mempelajari perilaku yang diperlukan untuk menjalin hubungan harmonis dengan orang lain, serta mengubah kebisaan agar sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Mahasiswa baru seringkali menghadapi berbagai tantangan sosial yang mempengaruhi adaptasi di lingkungan kampus, seperti keluar dari zona nyaman. Mahasiswa baru harus meninggalkan lingkungan lama yang sudah mereka kenal, seperti rumah, sekolah, dan teman terdekat. Perubahan ini sering kali memicu rasa cemas , rindu, bahkan kesepian. Selanjutnya ada tekanan dalam akademik dan sosial. Selain tekanan akademik, mahasiswa baru sering kali merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar sosial di kampus, seperti mengikuti kegiatan di kampus, menjaga citra, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial tertentu. Dan yang terakhir mahasiswa baru dituntut untuk membangun hubungan sosial dengan teman seangkatan, dosen, dan komunitas kampus lainnya. Tidak semua orang memiliki ketrampilan sosial yang baik, sehingga proses ini dapat menjadi tantangan.
Dila adalah seorang mahasiswi baru yang baru saja pindah ke kota Malang untuk melanjutkan pendidikan di Universitas. Di minggu-minggu awal, Dila masih merasa canggung dan sangat kesepian karena belum memiliki teman di kampus. Ia juga merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan cara belajar dan suasana sekitar yang jauh berbeda dari sebelumnya. Dia sering kali diam dan murung saat berada di kampus. Dukungan yang dilakukakan bisa oleh keluarga, teman sekolah, maupun pasangan. Dukungan yang dimaksud bisa berupa dukungan emosional. Keluarga Dila bisa rutin menghubungi Dila untuk memberikan dukungan, motivasi, serta mendengarkan cerita keseharian Dila. Atau bisa juga dengan sesekali mengunjungi Dila di kos. Dengan begitu, Dila tidak akan merasa kesepian dan putus asa. Dia akan merasa bahwa ada orang yang selalu ada untuknya dan yang selalu mendukung nya dalam segala situasi.
Tujuan dukungan orang terdekat terhadap penyesuaian mahasiswa baru yaitu meningatkan rasa percaya diri dalam menghadapi permasalahan yang ada. Dukungan dari keluarga bertujuan untuk memberikan stabilitas emosional bagi mahasiswa baru. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang stabil sehingga membantu mahasiswa baru agar merasa lebih aman dan percaya diri. Dengan komunikasi yang terbuka dan perhatian yang tulus, keluarga dapat memfasilitasi proses penyesuaian ini, dan menjadikan mahasiswa merasa bahwa mereka memiliki tempat untuk berbagi pengalaman dan mengatasi rasa cemas. Dukungan ini menjadi pondasi penting agar mahasiswa baru mampu menghadapi perubahan, belajar dengan efektif, dan menikmati berbagai pengalaman pada masa perkuliahan. Contohnya, seorang mahasiswa baru yang sedang merasa kesulitan dalam mengikuti mata kuliah tertentu mungkin akan merasa lebih tenang setelah berbicara dengan orang tua yang memberikan dukungan dan saran. Selain itu, kunjungan keluarga atau pengiriman makanan dari rumah dapat menjadi bentuk perhatian yang sederhana namun bermakna. Kedua dukungan dari teman, teman adalah komponen penting dalam proses adaotasi sosial mahasiswa baru. Teman-teman seangkatan yang juga sedang mengalami transisi yang sama dapat menjadi sumber motivasi dan dukungan. Mereka dapat berbagi pengalaman, memberikan sosial, atau sekedar menjadi pendengar yang baik.Dan yang terakhir ada dukungan dari pasangan. Pasangan yang mendukung dapat memberikan semangat, mendengarkankeluh kesah, atau bahkan membantu mahasiswa baru dalam menemukan solusi dalam masalah tertentu.
Mengatasi kecemasan akibat penyesuaian sosial membutuhkan pendekatan terarah untuk membantu individu merasa lebih nyaman dan percaya diri. Hal-hal yang bisa dilakukan yaitu seperti memahami sumber kecemasan, kita bisa mengidentifikasi hal apa yang membuat anda merasa cemas, seperti takut akan penolakan, merasa tidak terima atau kurang percaya diri. Lalu akui bahwa kecemasan adalah respon normal terhadap situasi baru. Jangan menyalahkan diri sendiri, fokuslah pada kemjuan yang bisa anda capai secara bertahap. Mulai dari interaksi kecil seperti menyapa teman sekelas atau bergabung dalam percakapan ringan. Tidak perlu langsung berteman dengan banyak orang, fokuslah untuk membangun hubungan yang baik terlebih dahulu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, beri waktu untuk bisa beradaptasi. Dan yang terakhir ubah pola piker negative seperti “Saya pasti gagal” menjadi “Saya sedang belajar dan hal ini wajar”. Fokuslah pada hal-hal positif yang telah anda capai dalam interaksi sosial sebelumnya