AakademiaNews, 2024 – Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, terus menjadi sorotan di Indonesia. Sebagai kelompok usia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, mereka dikenal dengan pola pikir yang inovatif, teknologi yang melekat dalam keseharian, dan pandangan yang progresif. Kini, tren baru yang mereka bawa mulai memengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari gaya hidup hingga perubahan sosial.
Salah satu tren yang menonjol adalah meningkatnya minat terhadap gaya hidup berkelanjutan. Gen Z di Indonesia semakin peduli dengan isu lingkungan, yang tercermin dari kebiasaan mereka memilih produk ramah lingkungan, seperti fashion berbasis daur ulang dan penggunaan produk lokal. Data dari laporan Nielsen menunjukkan bahwa 75% anak muda Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Di sisi lain, digitalisasi tetap menjadi DNA utama Gen Z. Platform media sosial seperti TikTok dan Instagram kini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga untuk edukasi dan bisnis. Banyak Gen Z yang sukses membangun usaha berbasis online, dari thrift shop hingga brand lokal, yang memanfaatkan tren belanja digital. Hal ini menunjukkan kemampuan mereka untuk memanfaatkan teknologi demi pertumbuhan ekonomi kreatif.
Namun, di balik tren positif ini, ada tantangan besar yang dihadapi. Generasi ini rentan terhadap tekanan sosial dan masalah kesehatan mental akibat penggunaan media sosial yang berlebihan. Sebuah studi dari Digital Wellbeing Lab mengungkapkan bahwa 68% Gen Z di Indonesia merasa stres karena standar hidup yang ditampilkan di media sosial, menyoroti pentingnya edukasi digital dan dukungan mental.
Apa pendapat Anda tentang tren baru ini? Bagaimana Gen Z memengaruhi masa depan Indonesia? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini untuk menyebarkan wawasan! Mari kita berdiskusi tentang bagaimana generasi ini membentuk masa depan bangsa.