Jakarta, AkademiaNews.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan dukungannya terhadap penerapan pendidikan antikorupsi sejak dini, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berintegritas dan berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih baik.
Pratikno mengungkapkan bahwa Kemenko PMK, yang membawahi delapan kementerian dan tujuh lembaga terkait sektor pendidikan, memiliki kapasitas besar untuk mendorong pendidikan antikorupsi.
“Melalui kurikulum sederhana yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari, pendidikan antikorupsi bisa mulai diperkenalkan, bahkan kepada anak-anak di usia dini. Tidak hanya itu, program ini juga dapat menyasar ibu-ibu melalui pendidikan komunitas,” jelas Pratikno dalam acara yang digelar di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Komitmen dalam Pencegahan Korupsi
Pratikno menegaskan bahwa pendidikan antikorupsi adalah salah satu kunci membangun SDM berkualitas yang tidak hanya sehat secara jasmani dan rohani, tetapi juga memiliki moral serta mental yang kuat. Arahan ini, katanya, sesuai dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya membangun generasi penerus yang tangguh dan berintegritas.
“Pendidikan antikorupsi ini sangat strategis karena berhubungan langsung dengan upaya menciptakan generasi yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa. Ini tidak hanya soal fisik yang sehat, tapi juga kompetensi moral yang solid,” tambahnya.
Sinergi dalam Mewujudkan Kurikulum Antikorupsi
Dalam mendukung implementasi pendidikan antikorupsi, Pratikno menyatakan kesiapan Kemenko PMK untuk berkolaborasi dengan kementerian teknis dan lembaga terkait. Ia menyambut baik peluncuran dua buku bertema antikorupsi oleh Polri dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.
“Buku-buku tersebut dapat menjadi referensi penting dalam merancang materi pendidikan antikorupsi, yang kemudian akan dijabarkan dalam kurikulum sederhana di setiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi,” ujarnya.
Langkah Membangun SDM yang Berintegritas
Pratikno menyadari bahwa membangun SDM yang berkualitas membutuhkan proses yang tidak singkat. Namun, ia optimistis bahwa upaya konsisten dalam memperkenalkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini akan memberikan dampak signifikan bagi pembangunan bangsa.
“Kita harus memulai dari sekarang, agar generasi mendatang memiliki fondasi moral yang kokoh. Komitmen ini juga harus didukung oleh efisiensi anggaran dan optimalisasi sumber daya yang ada,” tutupnya.
Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi Indonesia yang bersih, transparan, dan berintegritas tinggi, sebagai wujud nyata dari komitmen membangun SDM unggul untuk masa depan yang lebih cerah.